Selasa, 15 November 2016

Tugas Resensi Bhs.Indonesia

Tugas Resensi

dalam hal karya sastra di Smaga khususnya pelajaran Bhs.Indonesia , untuk melatih kekreatifan siswa dalam berkarya sastra ,mata pelajaran ini memberikan tugas resensi novel terhadap para siswa . selain kekreatifan juga menyuruh siswa agar berfikir secara analitik dan kritis . 

Dalam hal ini saya selaku siswa smaga berapreasi dalam membuat karya sastra . dan saya dalam mengambil judul buku yang saya resensi saya mengambil judul novel Cundamanik, berikut karya saya :

Kecurigaan si Cunda
Fauzi Rokhim Ramadhan/12/XI IPA 2


a)     Judul                              : Cundamanik
b)    Penulis                           : Indah Darmastuti
c)     Penerbit                          : ANDI OFFSET
d)    Tahun Terbit                   : 2012
e)     Tebal                              : vii+ 60
f)      Edisi                                : Pertama
g)     Harga                             : Rp 15.000,00

Novel ini adalah novel yang berceritakan tentang istri yang mempunyai kecurigaan terhadap suaminya.Membaca Cundamanik membuat saya lebih mengerti hal yang seringkali gagal untuk dilalui oleh manusia.Yaitu berdamai dengan ketakdiran tubuhnya sendiri. Apalagi bagi seorang  perempuan.
Pada segi lain, novel ini berhasil melontarkan sesuatu yang patut direnugnkan oleh pembacanya. Di samping itu, ceritanya cukup enak untuk dinikmati. Tanpa banyak tutur,pengarang berhasil melukiskan adegan demi adegan dengan gaya ceritanya yang lembut dan rasa kepenasaran untung membaca novel tersebut sangat menarik.
Pengarang dari novel tersebut bernama Indah Dramastuti, yang dilahirkan dan tumbuh besar di Solo.Ia memiliki hobi yang cukup sederhana yaitu membaca dan menulis walaupun dia tidak mendapatkan pengalaman akademik di bidang sastra dan belum pernah mengenyam pendidikan perguruan tinggi tetapi dia bisa menciptakan karya-karya yang amat bagus. Keunikan buku tersebut ialah terdapat percakapan-percakapan yang menggunakan bahasa asing yauti bahasa jerman karena Cundak dan suaminya tinggal di negeri tersebut disebabkan bidang pembelajarannya .
Sosok Cunda dengan segala coba yang tengah dialaminya seakan merupakan sebuah gambaran kesakitan perempuan akan takdir yang tidak sesuai dengan biasanya. Tubuh yang mempunyai ketidaksesuaian takdir menjadi seorang bunda. Rasa keperempuanannya goyah dan hatinya terkoyak. Dalam takdirnya, tuhan menguji kekukuhan dan kesiapannya sebagai bunda.
Karena menjadi bunda itu bukan sekedar takdir dan impian seorang perempuan.Penulis seakan mengingatkan bahwa kesiapan untuk menerima segala takdir itu menjadi hal penting dalam suatu kehidupan sang takdir itu sendiri. Bahwa manusia tak harus berbusung dada atas garis keturunan dan abai pada garis lain yang juga meretas takdirnya sendiri. Bahwa pengasuhan anak adalah upaya merawat zaman bukan sekedar meneruskan garis keturunan.
Seting Jerman dan keeropaan merupakan sisi lain yang menarik. Penulis seakan mencoba meletakan konflik pada wilayah persemaann. Bahwa dunia bukan hanya sejuk dan indahnya salju yang turun, ataupun kesibukan memozaik keakuan diri semata, tetapi juga lorong diri yang magis, mistis dan serba gelap.
Tak tersentuh logika tapi berkekuatan memberi kekukuhan yang bertangan benderang. Takdir dan cerita Tuhan tidak usang oleh perputaran roda zaman. Tuhan memang tak terbicarakan secara terang, tapi segala cerita diam-diam terpusat pada narasi-Nya. Luar biasa. Novel “Cundamanik” ini telah dikerjakan dengan keterampilan teknik bercerita, dengan gaya bahasanya yang cukup berfariasi dan tingkat keindahan yang cukup, serta dengan perasaan kecurigaan perempuan terhadap suaminya.
Buku tersebut cocok untuk seorang sepasang suami istri yang sibuk akan pekerjaannya dan kegiatannya. Karena buku tersebut memotivasi seorang istri yang kurang dalam fisiknya dan taqdir hidupnya, akan tetapi buku tersebut bisa menjadikan seorang istri penuh dengan rasa kecurigaan kepada suaminya. Dalam hal itu , tergantung dalam bagaimana kita menyikapi dalam membacanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar